Apa itu Hidup yang sesungguhnya?



Kebanyakan Manusia selalu sibuk memikirkan masa depannya tanpa ia sadari bahwa sebenarnya masa depan baginya adalah kematian yang setiap saat bisa saja mengikuti kita. Cepat atau lambat, mau atau tidak mau kita semua pasti akan merasakan mati dan ajal kematian tidak pernah pandang bulu, tidak peduli kita tua ataupun muda, kita pejabat atau hanya manusia biasa, kita yang kuat maupun yang lemah, tanpa terkecuali semuanya akan pasti mati. Tetapi meskipun begitu. Manusia akan selalu lupa sehingga ia sendiri yang mengalaminya.
Jika kita sudah memahami akan kepastian masa depan kita yang satu ini lalu sudahka kita mempersiapkan segalah sesuatunya? Kelak apabilah kita?
Lebih parah lagi, dimana-mana tentu saja orang akan jatuh cinta ke orang yang tampil baik, keren, punya uang, pekerjaan, masa depan, punya segala-galanya. Situasi aman sentosa. Semua serba indah dan mudah.

Tapi sesugguhnya, perasaan diuji ketika situasi menjadi sulit dan rumit. Ketika kita bangkrut, dipecat dari pekerjaan atau kecelakaan yang mengambil tampilan fisik bahkan ketika sakit yang berkepanjangan. Saat situasi menjadi buruk dan sesak, dan kalimat-kalimat cinta tidak bias dimakan atau bias membayar tagihan-tagihan. Disaat itulah kita tahu yang sesugguhnya siapa yang benar-benar mencintai kita? Siapa yang tetap setia berdiri disamping kita saat kondisi kita terpuruk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENJELASAN TENTANG RETREAT

TATA IBADAH PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA PROTESTAN INDONESIA DI PAPUA

PROPOSAL BANTUAN STUDI AKHIR